Warning: Invalid argument supplied for foreach() in /home/kalbaru/public_html/wp-content/plugins/Unyson-master/framework/includes/option-types/typography-v2/class-fw-option-type-typography-v2.php on line 148

Warning: Invalid argument supplied for foreach() in /home/kalbaru/public_html/wp-content/plugins/Unyson-master/framework/includes/option-types/typography-v2/class-fw-option-type-typography-v2.php on line 148

Zakat Menggapai Rahmat Allah

Oleh : Khairul Rahman, ST

LIMA hari puasa Ramadhan 1444 H tahun 2023 sudah dilalui. Sepuluh hari pertama penuh Rahmat Allah SWT akan  segera berlalu. Jangan terlena dengan waktu. Nikmati waktu dengan mengerjakan semua perintah Allah SWT dan menjauhi larang-Nya. Mari menggapai rahmat-Nya. “Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Rasul supaya kamu diberi rahmat.” (QS. An-Nur: 56).

Allah SWT adalah sumber rahmat (kasih sayang) yang tersebar di alam semesta ini. Allah SWT mewajibkan bagi diri-Nya sendiri sifat rahmat (kasih sayang) QS al-An’am [6]: 12. Ketika kita mendapatkan kasih sayang Allah, maka kita akan selalu diingat.  Dalam al-Quran, kata rahmat disebutkan sedikitnya 145 kali. Kesemuanya mempunyai beragam makna sesuai dengan konteks ayatnya.  Tak kurang dari dari 14 makna Rahmat Allah yang tertera. Di antaranya rahmat bermakna agama Islam, surga, hujan, kenabian, nikmat, Al-Quran, rezeki, pertolongan dan kemenangan, sehat dan afiyat, cinta, keimanan, taufik (pertolongan untuk amal kebaikan), Nabi Isa as dan rahmat yang bermakna Nabi Besar Muhammad SAW.

Lantas, bagaimana kita menggapai rahmat dari Allah SWT?  Mulailah dari diri masing-masing.  Lakukan yang terbaik sesuai dengan kondisi dan kemampuan kita. Jika  kita  sebagai pemimpin maka pimpinlah bawahan kita dengan rasa cinta dan penuh kasih sayang. Berlaku adillah terhadap mereka. Jika Anda sebagai orang tua, didiklah anak Anda dengan penuh kasih sayang. Ajarkan ilmu agama kepada anak-anak kita, bimbinglah mereka. Ajak salat, sedekah, membaca dan men-tadabburi Alquran. Jika kita memiliki harta, pergunakanlah di jalan Allah SWT, tunaikan zakat, keluarkan sedekah dan berinfak. Bantu fakir miskin, dan santuni anak yatim. Berbuatkan baiklah dengan sesama.

Zakat, infak dan sedekah (ZIS) dapat dibayarkan langsung oleh muzakki langsung kepada mustahik. Namun, membayar ZIS melalui amil lebih utama dan lebih dianjurkan. Karena dalam Al-Quran maupun sunnah, proses penarikan zakat melibatkan amil ataupun pemerintah. Lembaga amil yang menerima, menyalurkan dan mendayagunakan ZIS untuk kemaslahatan ummat.

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS)

Di Indonesia, telah dibentuk BAZNAS berdasarkan pada Pasal 5 ayat (1) UU 23/2011. Pembentukan Baznas ini bertujuan untuk melaksanakan pengelolaan zakat. Baznas merupakan lembaga pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada presiden melalui Menteri Agama.

Masyarakat dapat menyalurkan ZIS ke Baznas. Unit pengumpul zakat (UPZ) juga sudah banyak dibentuk dan mudah didapati masyarakat.  Mulai dari tingkat pusat sampai ke daerah, Lembaga pemerintahan, instansi, OPD, BUMN/BUMD, masjid hingga mushola/surau.  ZIS juga dapat disalurkan ke Lembaga Amil Zakat (LAZ). LAZ ini juga membantu melaksanakan pengumpulan, pendistribusian dan pendayagunaan zakat.

Dengan alasan maslahah (kemaslahatan), muzakki lebih baik membayar zakatnya melalui lembaga atau badan amil zakat. Dalam hal ini, muzaki memiliki pilihan untuk menyalurkan zakatnya kepada BAZNAS atau ke LAZ.

Lembaga-lembaga tersebut selektif menentukan mustahik, sehingga tepat sasaran.  Setidaknya ada beberapa keunggulan membayar zakat melalui badan Amil, di antaranya; sesuai petunjuk al-Qur’an dan sunnah, adanya jaminan kepastian dan disiplin pembayar zakat, mencegah perasaan rendah diri para mustahik apabila berhadapan langsung untuk menerima zakat dari para muzakki, efisiensi dan efektivitas, serta memperlihatkan syi’ar Islam dalam semangat penyelenggaraan pemerintahan yang islami.

Karena itu, di bulan suci ini marilah kita berlomba-lomba menunaikan zakat. Membayar infak dan sedekah. Meraih pahala berlimpah, membersihkan dan menyucikan harta kita, sehingga rahmat Allah SWT tercurah pada kita. Mengeluarkan sebagian harta untuk membayar zakat tidak akan mengurangi harta. Justru harta yang kita miliki akan berkembang dan penuh berkah.

“..Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka ampunilah kami dan berilah kami rahmat, Engkau adalah pemberi rahmat yang terbaik,” (QS. Al-Mu’minun: 109).

Jangan sia-siakan Ramadan tahun ini untuk menggapai rahmat Allah. “Telah datang kepadamu bulan Ramadan, bulan yang penuh berkah, Allah meliputi kalian dalam bulan tersebut, rahmat diturunkan, dosa-dosa dihapuskan, dan doa-doa dikabulkan. Allah akan melihat kalian semua berlomba-lomba di dalam bulan itu, maka Dia merasa bangga terhadap kalian dan para malaikat. Maka perlihatkanlah segala macam kebaikan diri kalian di hadapan Allah, sebab orang yang celaka adalah orang yang terhalang mendapatkan rahmat Allah pada bulan tersebut,” (HR. Ath Tabrani). Wallahua’lam bisshawab…

Penulis adalah Pimpinan Baznas Kalbar, Wakil Ketua 1 Bidang Pengumpulan

Read Previous

Pembaretan Personil Bintara Remaja angkatan 47 Ditsamapta Polda Kalbar oleh Kapolda Kalbar Irjen Pol Drs Suryanbodo Asmoro, M.M

Read Next

Jum’at Curhat Kapolresta Pontianak