PONTIANAK – Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Krisantus Kurniawan, S.IP., M.Si membuka secara resmi Konferensi Wilayah III Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Kalimantan Barat, Rabu (11/6/2025).
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Krisantus berharap AMSI dapat memberikan masukan yang Konstruktif kepada Pemerintah, tentu juga dengan masukan yang profesional sehingga mampu memberikan masukan yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat tentu mendukung dan sangat mengapresiasi terselenggaranya Konferensi Wilayah AMSI Kalimantan Barat pada hari ini. Tentu ini merupakan satu forum yang sangat bermanfaat dan saya yakin AMSI adalah media yang mempunyai tenaga-tenaga profesional di bidang jurnalistik, di bidang media yang mampu untuk memberikan kritik, saran dan masukan yang konstruktif bagi penyelenggara pemerintah,” ungkap Krisantus.
Wagub Kalbar juga mengajak AMSI untuk bersama – sama menyoroti Perusahaan yang berinvestasi di Wilayah Kalimantan Barat agar dapat berkontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat Kalimantan Barat.
“Saya juga sangat mendukung AMSI dan selalu support AMSI. Jangan pernah takut dalam menegakkan kebenaran, memberikan kritik saran kepada siapapun. Selagi kita benar,
Beritakan saja. asal konstruktif, jangan mengada-ada. Kemudian Terkait kontribusi sektor pertambangan, jadi kita ini mati di lumbung padi. Karena pendiri bangsa ini sudah luar biasa melahirkan Pancasila. Salah satunya sila kelima, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pasal 33, cabang-cabang produksi yang penting dikuasai oleh negara. Bumi, air, udara serta kekayaan alam lainnya yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara, dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Apakah sudah terwujud?
Saya dengan tegas mengatakan untuk di Kalimantan Barat belum ada itu. Belum ada. Kita mati di Lumbung Padi. Kita punya emas, kita punya batu bara, kita punya uranium, kita punya bauksit, kita punya pasir silika dan lain sebagainya. Belum lagi potensi berkebun lahan. Tapi kita belum melihat kontribusi yang optimal terhadap pendapatan asli daerah. Jadi walaupun itu kewenangan pemerintah pusat, kalau kita cerita tambang ya, walaupun itu kebijakan pemerintah pusat, kewenangan pemerintah pusat, sebagai gubernur, wakil gubernur tentu kami tidak boleh tinggal diam. Masa kita membiarkan bumi kita hancur? Kita membiarkan alam ini hancur?
Masa kita membiarkan rakyat kita menderita? Tentu tidak etis,” tegasnya.
Selanjutnya terkait perizinan dari Pemerintah Pusat Krisantus menegaskan bahwa tidak ingin rakyat menderita karena perusahaan yang tidak berkontribusi bagi masyarakat di wilayah perusahaan.
“Kami tidak ingin rakyat kami hanya jadi penonton. Kami tidak ingin alam kami rusak, dieksploitasi. Tetapi dampaknya terhadap pembangunan daerah tidak ada. Kita tidak bisa tinggal diam harus kita perjuangkan. Bapak Presiden Prabowo sudah menyampaikan akan memberikan izin-izin tambang kepada koperasi, kepada UMKM, kepada ormas, organisasi masyarakat seperti Dewan adat Dayak, Dewan adat Melayu, Dewan adat Tionghoa, Dewan Pengurus adat suku-suku lain, akan urus tambang sekarang. Boleh. Nah, tapi berkontribusi kepada pemerintahan. Saya pikir tidak ada yang tidak bisa diurus kalau kita punya kemampuan,” tutupnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum AMSI Nasional, Upi Asmaradhana mengatakan AMSI adalah organisasi perusahaan media center yang dibentuk sejak April 2017 dan sekitar 26 pemimpin redaksi media dan direksi media cyber di Indonesia, dedikasikan di Jakarta, dan kongres pertama dihadiri Wakil Presiden Bapak Jusuf Kalla pada Tahun 2017.
“Ini sudah 3 periode dan saat ini yang terpilih sebagai Ketua Umum di Konversi Bandung itu adalah Bapak Wahyu, beliau CEO dari Mediantempo, dan sekjennya itu, Maryadi dia Direktur Bisnis Kabar Bursa, tempat saya berada,” jelasnya.
Dikatakannya, Visi Misi AMSI itu adalah satu selain meningkatkan mutu jurnalisme, juga mendorong anggotanya dari bisnis yang berkelanjutan. Karena salah satu tagline dari AMSI itu adalah berkualitas kontennya, sehat bisnisnya. Dan itu menjadi yang saat ini memang fokus pada pemberdayaan dan peningkatan kualitas ekosistem digital.
“Kami berharap kehadiran AMSI di Kalimantan Barat Amsi bisa menjadi mitra strategis dan di Kalimantan Barat. Jadi saya pikir ini menjadi tugas Pemerintah untuk membantu bagaimana kualitas demokrasi dan kualitas ekosistem digital di Kalimantan Barat ini menjadi bagian penting di dalam menjaga Kalimantan Barat,” terangnya.
Pembukaan Konferensi Wilayah III AMSI Kalimantan Barat oleh Wakil Gubernur Krisantus Kurniawan menegaskan harapan besar Pemprov Kalbar terhadap peran media siber sebagai mitra strategis.
Wagub berharap AMSI dapat memberikan masukan yang konstruktif dan profesional, khususnya dalam mendorong kontribusi optimal perusahaan investasi bagi kesejahteraan masyarakat serta menjaga kelestarian lingkungan.
Sinergi antara pemerintah dan media ini diharapkan dapat menjadi pilar penting dalam mewujudkan keadilan sosial dan mendorong pembangunan berkelanjutan di Kalimantan Barat.(irf/ica)
Komentar Terbaru