Komentar Terbaru

    LUNCURKAN PD3I DI KALBAR, GUBERNUR RIA NORSAN AJAK SEMUA MITRA TINGKATKAN PROGRAM IMUNISASI SECARA MENYELURUH

    KUBU RAYA – Gubernur Kalimantan Barat Drs. H. Ria Norsan,MM.,MH., didampingi Wakil Gubernur Kalbar Krisantus Kurniawan, S.IP., M.Si., membuka secara resmi Pencanangan Penguatan Program Imunisasi Berdampak Strategis Di Kalbar bertempat di Ballroom Hotel Dangau Kubu Raya, Kamis (12/6/2025).

    Peluncuran program PD3I itu ditandai dengan penekanan tombol pada layar secara bersama oleh Gubernur, Wakil Gubernur, Perwakilan dari Kemenkes RI, Wakil Bupati Kubu Raya, dan Wakil Wali Kota Pontianak, serta US CDC Country Part Indonesia lalu kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama atas percepatan dalam menjalankan program Imunisasi berdampak di Kalbar.

    Pada program pencanangan itu juga, melalui Direktur Imunisasi Ditjen P2 (dr. Prima Yosephine, M.K.M., menyerahkan sertifikat Duta Imunisasi Kalimantan Barat kepada Ketua Tim Penggerak PKK Prov. Kalbar Ibu Dr. Hj. Erlina Ria Norsan, SH., MH.

    Dalam sambutannya, Gubernur Ria Norsan mengatakan, bahwa pencanangan penguatan program imunisasi memiliki dampak strategis karena dapat meningkatkan cakupan imunisasi, mencegah penyakit menular, dan mengurangi beban kesehatan masyarakat.

    Menurutnya, imunisasi juga merupakan investasi kesehatan jangka panjang yang efektif dalam melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat dicegah.

    “Pada hari ini, kita akan menguatkan komitmen kita bersama-sama dan mencanangkan pelaksanaan Penguatan Program Imunisasi dan Surveilans PD3I yang berdampak strategis di Provinsi Kalimantan Barat. Provinsi Kalimantan Barat merupakan yang pertama kali melaksanakan program ini bekerjasama dengan US CDC. Dengan pencanangan penguatan program imunisasi dan implementasi strategi yang tepat, diharapkan dapat meningkatkan cakupan imunisasi, mencegah penyakit menular, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya anak-anak,” kata Ria Norsan.

    Pada triwulan I tahun 2025, upaya percepatan imunisasi di Kalimantan Barat terus menjadi fokus utama. Berdasarkan data resmi Tahun 2024, cakupan imunisasi dasar lengkap di provinsi kita masih dibawah nasional yaitu hanya 80 persen sedangkan capaian angka secara nasional berada di angka 80%. Beberapa daerah masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari ketersediaan vaksin, kesadaran dan pemahaman masyarakat, hingga kendala izin dari keluarga dan dampak informasi keliru yang beredar. Misalnya, capaian imunisasi anak sekolah pada Tahun 2023 tercatat sekitar 89,45%, angka yang tentu harus terus ditingkatkan agar perlindungan anak-anak kita dari berbagai penyakit dapat optimal.

    “Oleh sebab itu, kami Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bersama Dinas Kesehatan secara konsisten melakukan evaluasi dan penguatan pelaksanaan program imunisasi melalui berbagai upaya strategis, seperti Pekan Imunisasi Nasional, edukasi masyarakat, penyediaan vaksin yang merata, serta imunisasi tambahan yang menyasar kelompok rentan,” ujar Ria Norsan.

    Dalam kesempatan itu, Norsan juga mendorong agar anak yang usia satu tahun dengan mendapatkan imunisasi dasar secara lengkap tercatat hanya sebesar 74,09 persen dari tahun 2024 atau setara dengan 42,7 persen sesuai data terakhir pada bulan November. Artinya, dari 74 persen turun menjadi 42,7 persen ini sudah cukup jauh capaiannya terhadap program imunisasi di Kalbar.

    “Jadi Bapak Ibu sekalian, saya mengajak kepada seluruh stakeholder mari kita bersama-sama meningkatkan program imunisasi ini. Dan agar tidak mudah percaya apabila mendengar informasi keliru yang beredar yang mengatakan bahwa kalau disuntik polio anaknya bisa lumpuh, padahal informasi yang sebenarnya bukan seperti itu, bahkan kalau anak-anak kita disuntik polio anak kita tidak akan mudah terserang penyakit,” jelasnya.

    Dirinya menyadari, masih banyak tantangan dalam pelaksanaan imunisasi, mulai dari ketersediaan vaksin, manajemen rantai dingin, mutu layanan imunisasi, hingga munculnya informasi hoaks yang beredar di media sosial yang dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap imunisasi.

    Disamping itu, dikatakannya negara memiliki tanggung jawab mulia untuk melindungi kesehatan seluruh rakyatnya, terutama anak-anak sebagai generasi masa depan negeri ini.

    “Anak-anak adalah amanah dari Tuhan Yang Maha Pencipta yang harus kita didik, kita jaga dan lindungi dari berbagai ancaman seperti penyakit yang dapat menyebabkan kecacatan, kesakitan, bahkan mengancam keselamatan jiwa mereka. Oleh karena itu, kita harus bersama-sama mengatasi tantangan ini dengan sinergi dan kerja keras seluruh jajaran pemerintah, mulai dari pemerintah pusat sampai dengan pemerintah daerah provinsi serta kabupaten/kota,” tambahnya.

    Menutup sambutannya, Ria Norsan mengucapkan terima kasih kepada Menteri Kesehatan RI, Bapak Budi Gunadi Sadikin atau yang mewakili atas terselenggaranya pencanangan imunisasi berdampak strategis berdampak di Kalbar pada hari ini.

    “Kita ketahui bersama bawah Imunisasi merupakan langkah utama untuk mewujudkan anak-anak Indonesia yang sehat secara fisik dan mental, cerdas, serta berakhlak mulia. Dengan generasi yang kuat dan sehat, kita yakin akan terwujud masa depan yang gemilang bagi bangsa ini,” pungkasnya.

    Ditempat yang sama, Direktur Imunisasi Ditjen P2 (dr. Prima Yosephine, M.K.M., mengatakan bahwa Imunisasi adalah upaya pencegahan paling efektif dan sudah terbukti sangat murah dibandingkan dengan benefit atau keuntungan yang diperoleh. Hal ini menurutnya dapat menurunkan dan menekan angka kesakitan dan kecacatan bahkan angka kematian terhadap penyakit-penyakit berbahaya yang sesungguhnya bisa dicegah dengan langkah imunisasi.

    Dan di Indonesia sendiri terangnya sudah cukup panjang terhadap kisah sukses imunisasi. Indonesia sudah berhasil menghilangkan cacar dan sejenisnya. Tak hanya itu, saat ini Indonesia sendiri sudah berhasil memperoleh universal child immunization Tahun 1990 dimana saat itu peran utama dalam pencapaiannya adalah mobilisasi yang dilakukan oleh ibu-ibu yang tergabung dalam Tim Penggerak PKK di setiap wilayah.

    “Jadi sebetulnya kita sudah mempunyai catatan sejarah yang cukup panjang dan juga bagus karena kita sukses dalam menjalankan program imunisasi. dan yang paling kita ingat dengan jelas bagaimana kita bisa lepas dari pandemi Covid-19 beberapa tahun yang lalu karena kekebalan kelompok yang sudah bisa diperoleh oleh masyarakat indonesia melalui kegiatan imunisasi,” ujarnya.

    Dirinya melanjutkan, Indonesia bersama negara yang lain memiliki komitmen yang kuat untuk mencapai penyakit kedua di dunia yang sebentar lagi akan dimusnahkan juga yaitu polio. Kemudian dirinya juga punya mimpi dan cita-cita untuk mengeliminasi campak dan rubella.

    “Oleh karena itu, diperlukan seluruh akses untuk menjalankan program imunisasi dengan lengkap kepada semua anak di Indonesia dan khusus di Kalbar. Karena imunisasi adalah hak setiap anak di Indonesia,” terangnya.

    Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Prov. Kalbar Dr. Hj. Elina, SH., MH., yang baru saja dinobatkan sebagai Duta Imunisasi Kalimantan Barat secara tegas akan menjalankan amanah tersebut dengan sebaik-baiknya.

    “Tentu sebagai mitra pemerintah kita akan terus meningkat kolaborasi bersama seluruh stakeholder terkait dalam membantu mensukseskan program pemerintah. Dalam hal ini, TP PKK tidak mungkin bisa bekerja sendiri melainkan diperlukan kerjasama semua pihak. Oleh sebab itu, tidak hanya PKK saja ke lapangan tapi seluruh masyarakat harus dikasih sosialisasi, pemahaman terkait masalah pentingnya kita untuk anak-anak kita diimunisasi sedini mungkin dari sini mungkin kita imunisasi insya Allah, supaya menekan atau mencegah segala penyakit yang akan datang pada fisik dari pada anak kita sendiri jadi imun lebih kuat,”terangnya.

    Erlina juga meyakini, apabila kerjasama dapat terbangun dengan baik, bukan tidak mungkin beban kerja bersama dalam menjalankan program ini bisa berjalan dengan baik.

    “Saya yakin sekali InsyaAllah karena PKK ini kan salah satu organisasi kewanitaan yang bergerak yang khusus untuk membantu menyampaikan informasi tidak hanya di kota saja akan tetapi dapat menjurus ke RT/RW, sehingga memudahkan bagi masyarakat untuk memahami betapa pentingnya imunisasi itu sendiri,” tutupnya.(rfa/ica)