Komentar Terbaru

    Jamhuri Amir Kukuhkan GARDA ATS Ketapang 2025

    Ketapang – Wakil Bupati Ketapang Jamhuri Amir, SH Melounching dan Mengukuhkan Tim Kerja Gerakan Rangkul dan Didik Anak Tidak Sekolah (GARDA ATS) Kabupaten Ketapang Tahun 2025, pada Rabu (24/09/2025) di Ruang Rapat Utama Kantor Bupati Ketapang.

    Membacakan sambutan tertulis Bupati Ketapang, Wabup mengatakan bahwa Pendidikan adalah fondasi utama dalam membangun kualitas sumber daya manusia.

    Akses dan kualitas pendidikan lanjutnya, memiliki pengaruh penting terhadap indeks pembangunan manusia (IPM), terutama pada indokator Rata-rata Lama Sekolah dan Harapan Lama Sekolah.

    “Akan sulit mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan tanpa didukung pendidikan yang kuat. Namun, realitas yang kita hadapi saat ini menunjukkan bahwa masih ada anak-anak di Kabupaten Ketapang yang tidak bersekolah yang kita sebut dengan Anak Tidak Sekolah (ATS),” ujarnya.

    Oleh karena itu tegas Wabup, kita tidak boleh tinggal diam. Kita harus bekerja bersama, lintas sektor, dan lintas perangkat daerah untuk memastikan bahwa tidak ada lagi anak-anak di Ketapang yang kehilangan kesempatan belajar.

    “Saya menyambut baik dan memberikan apresiasi program GARDA ATS yang merupakan Proyek Perubahan Kepala Dinas Pendidikan, Dr. H. Ucup Supriatna, M.Pd, yang saya amanahkan untuk mengikuti Diklat Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) II. Saya berharap ini menjadi langkah nyata Pemerintah Kabupaten Ketapang untuk menjawab tantangan menangani ATS di Kabupaten Ketapang,” tuturnya.

    Lebih lanjut menurut Wabup, GARDA ATS bukan sekadar program, tetapi sebuah gerakan sosial yang melibatkan relawan, pemerintah Desa, tokoh masyarakat, dan berbagai unsur masyarakat lainnya, termasuk pihak swasta.

    Para relawan atau Tim Kerja GARDA ATS adalah ujung tombak yang bekerja langsung di lapangan, merangkul, mendata, mendidik, dan memotivasi anak-anak serta keluarga mereka untuk kembali ke satuan pendidikan, baik formal maupun nonformal.

    “Untuk itu, saya menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh relawan GARDA ATS yang telah mendedikasikan waktu, tenaga, dan pikiran demi masa depan anak-anak kita,” ungkapnya.

    Namun, gerakan ini tidak akan berhasil jika hanya mengandalkan kerja relawan atau Tim Kerja saja. Dibutuhkan dukungan kuat dari seluruh perangkat daerah dan lintas sektor.

    “Saya menekankan pentingnya koordinasi dan kerja sama lintas sektor, termasuk keterlibatan aktif Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa, serta Para Camat dan Kades/Lurah se-Kabupaten Ketapang,” tegas Wabup.

    Selain itu, melalui program Bantuan Biaya Personil Peserta Didik, berupa beasiswa dan bantuan seragam dan alat tulis bagi peserta didik yang di anggarkan di Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang, diharapkan dapat membantu meningkatkan motivasi dan semangat peserta didik dalam belajar, terutama bagi peserta didik rentan putus sekolah.

    “Ini adalah program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Ketapang dan Tim Kerja GARDA ATS dapat membantu Dinas Pendidikan agar bantuan yang diberikan dapat tepat sasaran. Penanganan ATS ini juga merupakan komitmen kita bersama dalam memajukan Pendidikan di Kabupaten Ketapang,” jelas Wabup.

    Hal ini tentu selaras dan mendukung Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Ketapang, terutama pada Misi Kedua yaitu Peningkatan Sumber Daya Manusia yang Berdaya Saing.

    “Mari kita jadikan Monitoring, Evaluasi, dan Pengukuhan Tim Kerja GARDA ATS ini sebagai momentum kebangkitan semangat bersama. Mari kita rangkul setiap anak, kita didik, kita bimbing, dan kita berikan harapan baru. Dengan kerja sama lintas sektor, dukungan penuh perangkat daerah, serta dedikasi para relawan, saya yakin Kabupaten Ketapang dapat menjadi contoh daerah yang berhasil menuntaskan masalah Anak Tidak Sekolah,” pungkas Wabup.**