Komentar Terbaru

    GUBERNUR RIA NORSAN HARAP ICDN DAPAT MENJADI JEMBATAN DIPLOMASI BUDAYA BAGI KEMAJUAN BANGSA

    PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H. lantik Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN) Periode 2025-2030 di Aula Hotel Mercure Pontianak, Senin (19/5/2025).

    “Saya ucapkan selamat dan sukses kepada pengurus Dewan Pimpinan Nasional ICDN periode 2025–2030. Mari kita jadikan Munas ini sebagai titik awal untuk memperkuat konsolidasi, memperluas jaringan kolaborasi, dan memperkuat visi kebangsaan masyarakat Dayak. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhoi setiap ikhtiar kita membangun Kalimantan Barat yang Adil, Demokratis, Religius, Sejahtera dan Berwawasan Lingkungan, serta pada lingkup yang lebih luas, membangun Indonesia yang berkeadilan, berkeadaban, dan berkemajuan,” ucap Norsan.

    Dirinya juga mengungkapkan bahwa ICDN ini anggotanya kaum intelektual dan diharapkan dapat bekerjasama bersama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam hal penelitian dan hal positif lainnya.

    “Mudah-mudahan nantinya dengan mereka (Pengurus ICDN) sekarang sudah dilantik, dapat memberikan kontribusi di daerah Provinsi Kalimantan Barat terutama pemikiran-pemikiran mereka,” jelasnya.

    Orang nomor satu di Kalimantan Barat juga menyebutkan bahwa di Kalimantan Barat sudah memiliki 24 paguyuban merah putih yang terdiri dari 24 suku dan dinaungi oleh paguyuban merah putih.

    “Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak/ibu sekalian telah mengadakan kegiatan ini, disini kami atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menerima bapak/ibu sekalian dengan lapang dada kalau pepatah mengatakan kecil telapak tangan nyiru kami tadahkan tapi ini saya rubah sedikit kecil telapak tangan lapangan bola kami tadahkan artinya kami senang bapak/ibu sekalian datang kesini karena apa, kita adalah saudara dimanapun kita berada ya suku apa pun kita ini bapak/ibu sekalian kita adalah satu yaitu indonesia,” pungkasnya.

    Menurutnya, semua suku ada yang tergabung di dalam paguyuban ini, merupakan bukti keharmonisan yang dimiliki kalimantan barat.

    “Alhamdulillah sudah beberapa tahun ini kita hidup harmonis kemudian saling isi mengisi satu dengan yang lain dan mudah-mudahan budaya ini kita jaga terus supaya kita aman, damai dan tentram sehingga dengan damai tentram kita bersatu kita mudah untuk membangun Kalimantan Barat yang kita cintai ini dan Indonesia pada umumnya,” harap Norsan.

    Sebagaimana diketahui bersama bahwa Asta Cita, delapan cita-cita pembangunan nasional yang digagas untuk mengawal Indonesia menuju 2045, menjadi arah dan kerangka utama pembangunan yang harus disinergikan.

    “Saya yakin ICDN dan masyarakat Dayak dapat berperan aktif dalam mewujudkan Asta Cita dengan menjadi motor dalam menciptakan generasi muda Dayak yang unggul secara akademis dan karakter, memperluas akses ke pendidikan tinggi, riset, dan teknologi, menjadi pelaku utama dalam pengembangan ekonomi daerah, khususnya melalui penguatan UMKM berbasis komunitas dan ekowisata, mendorong pembangunan infrastruktur sosial digital dan layanan publik yang inklusif dan berbasis wilayah adat agar tidak ada desa atau komunitas terpencil, terutama Dayak pedalaman, yang tertinggal”, terangnya.

    Ia juga berharap agar dapat mensinergikan nilai-nilai budaya Dayak dengan kebijakan nasional dalam pengelolaan hutan berkelanjutan dan transisi energi bersih, merawat nilai-nilai toleransi, kearifan lokal, dan identitas Dayak dalam bingkai kebangsaan juga terbuka terhadap kemajuan zaman, menjadi inovator dan berkolaborasi dengan kampus, lembaga riset, dan dunia industri dalam pengembangan inovasi berbasis lokal dan menjadikan ICDN sebagai jembatan diplomasi budaya, bagi kemajuan bangsa.

    “Sehingga hal ini dapat menunjukkan bahwa Dayak bukan hanya warisan, tetapi masa depan Indonesia”, pungkasnya.(Irf/irm)