Komentar Terbaru

    BUKA PLENO I HMI DAN KOHATI KALBAR, HARISSON : PEMUDA SEBAGAI PENCIPTA GELOMBANG PERUBAHAN, TANGGUH SECARA INTELEKTUAL DAN KOKOH SECARA MORAL

    PONTIANAK – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat (Sekda Kalbar), dr. H.Harisson, M.Kes., yang juga mengemban amanah sebagai Ketua Majelis Wilayah KAHMI Kalbar memberikan sambutan/arahan pada agenda Pleno I Pengurus Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam (Badko HMI) dan Korps HMI-WATI (KOHATI) Kalbar di Aula Rumah Dinas Wagub, Jum’at (30/5/2025).

    Diketahui Pleno I Badko HMI dan KOHATI Kalbar mengusung tema “Paradoks Kepemudaan : Elaborasi Pemuda di segala sektor hingga ancaman Quarter Life Crisis”. Tema tersebut mencerminkan tantangan nyata yang dihadapi generasi muda saat ini.

    “Kita semua menyadari bahwa di tengah peluang yang terbuka lebar di berbagai sektor, mulai dari ekonomi, pendidikan, teknologi, hingga politik, pemuda justru menghadapi tekanan yang tidak ringan. Banyak dari mereka mengalami kebingungan arah hidup, ketidakpastian masa depan, bahkan mengalami tekanan psikologis yang dikenal sebagai Quarter Life Crisis,” tutur Harisson.

    Tak dipungkiri bahwa pemerintah terus berupaya memberikan ruang partisipasi yang luas bagi pemuda dan menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan dan pemberdayaan pemuda secara menyeluruh.

    “Kita ingin melihat pemuda Kalbar menjadi pelaku utama pembangunan di daerahnya sendiri. Bukan hanya sebagai pengikut arus, melainkan sebagai pencipta gelombang perubahan. Pemuda yang melek terhadap tantangan global, tetapi tetap berpijak pada nilai-nilai lokal dan keislaman yang moderat. Pemuda yang tangguh secara intelektual, namun juga kokoh secara moral,” pungkasnya.

    Ia mengajak seluruh kader HMI dan KOHATI untuk menjadikan pleno ini bukan hanya sekedar rutinitas organisasi, melainkan sebagai momentum konsolidasi, perumusan gagasan, dan pematangan visi perjuangan.

    “Saya percaya, dengan semangat keikhlasan, kerja kolektif, serta sinergi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, HMI dan KOHATI akan terus menjadi mitra strategis dalam pembangunan di Kalimantan Barat,” tutupnya.

    Ditempat yang sama, Ketua PB HMI Bidang Otonomi Daerah dan Pemberdayaan Desa, Maryadi Sirat menyampaikan bahwa saat ini pemuda Indonesia dihadapkan dengan berbagai macam persoalan dari problematika kebangsaan hingga problematika kedaerahan.

    “Tentu saja hal tersebut sangat mempengaruhi bagaimana kita berkembang, kita ketahui Indonesia di tahun 2045 merupakan bonus demografi, dan pemuda yang sekarang harus terampil dan berakhlak mulia untuk menghadapi generasi tersebut,” ujar Maryadi.

    Ia mengungkapkan bahwa tingginya kontribusi pemuda dan usia produktif dalam populasi Indonesia merupakan modal besar bagi upaya mewujudkan Visi Indonesia 2045.

    “Gerak langkah pemuda harus semakin masif dan akseleratif mengingat gejala aging population sudah mulai nampak dari proyeksi penduduk usia 65 tahun ke atas,” tutupnya.

    Dalam agenda tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Kubu Raya, Anggota DPRD Provinsi Kalbar sebagai narasumber dalam pleno tersebut, Ketua HMI Kalbar dan Ketua Kohati Kalbar beserta jajaran HMI dan Kohati se-Kalbar. (Wnd/irm)