Wacana hukuman mati bagi koruptor yang dilontarkan Presiden Joko Widodo mendapat atensi khusus Sekretaris Daerah Kabupaten Kubu Raya Yusran Anizam. Yusran meminta para istri untuk terus mengingatkan suami agar menjauhi perilaku korup.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri Peringatan HUT ke-20 Dharma Wanita Persatuan (DWP) di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Kamis (12/12).
“Tentu diharapkan pendampingan dari ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan ini,” ujarnya berpesan. Yusran mengingatkan, jika wacana tersebut terus bergulir hingga menjadi kenyataan, maka hal itu menjadi peringatan serius. Sebagaimana ungkapan “di balik pria sukses ada wanita hebat”, ia mengajak para anggota DWP untuk terus mempertahankan kehebatan tersebut. Yakni mampu berperan sebagai penopang dari setiap suami.
“Ingatkan terus para suami. Bayangkan kalau hukuman mati itu benar-benar diberlakukan,” tuturnya. Yusran mengungkapkan, wacana Presiden Jokowi untuk melibatkan pendapat masyarakat terkait penerapan hukuman mati bagi koruptor, salah satunya akan menyasar para pegawai pemerintah daerah. Mulai dari kepala daerah sampai jajaran birokrasi hingga ke level staf baik ASN maupun non-ASN.
Karena itu, dirinya mengajak para pegawai untuk melaksanakan amanah jabatan dengan sebaik-baiknya. Begitu pula anggota DWP, diminta berperan aktif agar pasangannya tidak terjerumus tindak pidana korupsi.
“Tentu kita tidak ingin hal-hal terburuk terjadi pada orang-orang yang kita sayangi,” ucapnya. (rio)