PUTUSIBAU – Warga Desa Keling Pangau mendapatkan bantuan kompor induksi dari PLN melalui program PLN Peduli setelah mendapatkan sambungan listrik pada bulan September lalu.
“Dengan adanya listrik dari PLN, segalanya menjadi lebih mudah. Kini kami pun bisa memasak dengan mudah dan praktis dengan menggunakan kompor induksi,” ungkap Pilipus (55) Kepala Desa Keling Pangau, Kecamatan Empanang, Kabupaten Kapuas Hulu.
Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh General Manager PLN UIW Kalbar pada saat acara penyalaan listrik desa pada Sabtu (21/12) lalu.
Menurut Pilipus, keberadaan listrik akan mendukung seluruh kegiatan warga. Keberadaan listrik PLN pastinya akan membuka peluang usaha bagi warga Keling Pangau.
Ia juga mengungkapkan sebelum ada listrik dari PLN, kegiatan warga sepenuhnya bergantung pada mesin genset, semua aktifitas serba terbatas terutama di malam hari.
Untuk kebutuhan listrik satu bulan masyarakat harus mengeluarkan dana sekitar Rp1 juta lebih tiap bulannya. Biaya itupun hanya untuk menghidupkan lima buah lampu, satu unit televisi, dua kipas angin dan sesekali menggunakan mesin pompa air.
“Tentunya sangat memberatkan,” kata dia.
Namun dengan adanya listrik dari PLN ini semuanya jadi serba ekonomis, biaya pengeluaran untuk listrik kini jauh lebih hemat.
“Dan kami juga akan memanfaatkan ini dengan menerapkan gaya hidup serba listrik, salah satunya memasak dengan menggunakan kompor induksi,” ungkap Pilipus.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah Kalbar mengatakan, selain menyalakan listrik, PLN juga menyerahkan bantuan kompor induksi kepada 140 rumah warga Desa Keling Pangau.
“Diharapkan dengan adanya bantuan ini, warga Keling Pangau dapat memasak lebih aman, murah dan praktis,” ungkap Agung.
Untuk melistriki Desa Keling Pangau, PLN telah membangun 8,5 kms jaringan tegangan menengah, 2,58 kms jaringan tegangan rendah, serta membangun 3 Unit gardu distribusi dengan total kapasitas sebesar 150 kVA.
“Aset kelistrikan yang dibangun oleh PLN ini sejatinya milik bersama, dimanfaatkan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat,” kata Agung.
Ia mengajak masyarakat untuk merawat dan menjaga aset kelistrikan. Seperti melapor ke petugas jika ada pohon atau tanam tumbuh yang dekat dengan jaringan listrik agar dapat segera dipangkas sehingga tidak menyebabkan terjadinya gangguan listrik.
Kepala Sub Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda Kabupaten Kapuas Hulu mengatakan Desa Keling Pangau yang merupakan desa terluar karena posisinya berbatasan dengan negara Malaysia sehingga diibaratkan sebagai cerminan dari teras sebuah rumah. Adanya listrik dan bantuan ini tentunya akan menerangi halaman depan rumah kita yang berhadapan langsung dengan Malaysia.
“Terimakasih kami ucapkan kepada PLN yang telah menerangi kami. Mari tunjukan kepada negara tetangga bahwa inilah Indonesia yang terang benderang,” tutur Jimmy penuh semangat. (mse/r)