JAKARTA – Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) resmi membuka forum internasional di bidang infrastruktur dan pembangunan bertajuk International Conference on Infrastructure (ICI) 2025. Acara ini setidaknya akan menawarkan hingga 46 proyek kepada investor.
Acara yang digelar mulai tanggal 11 sampai 12 Juni 2025 sebagai ajang diskusi atau bisnis matching antara berbagai stakeholder lokal hingga asing dari berbagai negara, mulai dari negara kawasan Eropa hingga Asia.
Hal ini sebagai bentuk komitmen Indonesia dalam mendorong pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan, inklusif, dan tangguh guna memberikan informasi terkait arah pembangunan infrastruktur Indonesia kepada komunitas internasional dan negara-negara sahabat. ICI juga diharapkan menjadi platform utama untuk mendorong partisipasi aktif mitra global dalam pembangunan infrastruktur Indonesia lima tahun ke depan.
AHY mengungkapkan bahwa Pemerintah mengincar investasi swasta untuk 46 sektor infrastruktur strategis nasional. Proyek-proyek infrastruktur, yang mencakup ketahanan pangan hingga energi terbarukan itu telah melalui proses kurasi untuk dipamerkan dalam International Conference on Infrastructure (ICI) 2025 kali ini.
Salah satu prioritasnya adalah pembangunan infrastruktur untuk ketahanan pangan. Upaya mencapai ketahanan pangan itu akan dibarengi dengan ketersediaan air. Karena itu, pemerintah akan merehabilitasi 2,5 hektar irigasi. Kemudian Pembangunan bendungan – bendungan, pembangunan tempat penyimpanan air, dan ini untuk mendukung agribisnis.
Prioritas kedua, membangun ketersediaan infrastruktur yang mendukung penyediaan energi bersih. Proyek ini untuk mendukung target pemerintah mencapai Net Zero Emission pada 2026.
Adapun Prioritas ketiga yaitu membangun konektivitas yang bisa menjangkau seluruh sudut di negara Indonesia, termasuk mengakselerasi pembangunan infrastruktur digital.
Proyek lainnya adalah pembangunan kota layak huni. Dimana Pemerintah akan berinvestasi untuk hunian yang terjangkau, infrastruktur dengan konsep transit oriented development hingga pengendalian banjir. Selain hijau, kota harus dibangun dengan aman, sehat, dan inklusif. Prioritas terakhir adalah reformasi pembiayaan untuk infrastruktur berkelanjutan.
“Kami bertujuan memperkuat kerjasama dengan sektor swasta dengan mengeluarkan surat utang baru. Juga Danantara dan mitra global untuk memperbaiki keuangan dan infrastruktur,” kata AHY dalam ICI 2025 di JICC Senayan, Jakarta, Rabu (11/6/2025).
Tak hanya itu, Ada juga Prioritas pembangunan industri pengelolaan sampah, Indonesia menawarkan peluang investasi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Manggar di Balikpapan senilai USD 115,31 juta atau Rp1,8 triliun. Kemudian di industri jalan tol, ICI 2025 mengincar investasi untuk Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi senilai Rp 25, 4 triliun, Tol Pejagan-Cilacap dengan investasi sebesar Rp 27,59 triliun, dan Tol Sentul Selatan-Karawang Barat dengan investasi Rp 34,75 triliun.
Adapun investasi di sektor infrastruktur energi bersih, salah satunya Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Bendungan Tapin senilai USD 5 juta (Rp81,3 miliar) PLTM Bendungan Leuwikeris USD 16 juta (Rp260,3 miliar), PLTM Bendungan Cipanas senilai USD 4,81 juta dan PLTM Bendungan Karalloe senilai USD 7,94 juta.
“Energi Indonesia di masa depan seharusnya aman dan berkelanjutan. Kami mengembangkan solar, hydro, geothermal, dan waste-to-energy, bersama dengan grid pintar dan elektrifikasi rural,” ungkap AHY.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat itu mengatakan tidak ada visi yang baik tanpa pembiayaan yang baik. Oleh karena itu pemerintah akan membangun pembiayaan infrastruktur yang menggabungkan inovasi, kemitraan, serta nilai-nilai baru yang diciptakan. Artinya, pemerintah akan memperkuat kerja sama dengan sektor swasta.
“Kami juga akan bekerja dengan Danantara dan partner di tingkat global untuk memperbaiki bankability dan melakukan proyek-proyek di berbagai sektor. Kita berharap proyek-proyek strategis yang skalanya juga besar ini bisa berjalan dengan baik ketika hadir para investor yang juga punya kapasitas dan sekali lagi kita berharap ini bisa kita kawal dan sukseskan bersama,” tambahnya.
Menko AHY juga menyampaikan bahwa konferensi ini dirancang secara tematik dan strategis dengan mengangkat lima pilar utama pembangunan infrastruktur, yakni revitalisasi infrastruktur dasar perkotaan, pembangunan konektivitas antar wilayah, penguatan infrastruktur komunitas masa depan, ketahanan terhadap perubahan iklim dan bencana, serta penguatan investasi melalui skema pembiayaan inovatif.
Di tempat yang sama, Gubernur Kalimantan Barat mengapresiasi atas digelarnya kegiatan ini. Dirinya berharap memperoleh masukan – masukkan positif terkait infrastruktur yang dapat diterapkan di bumi khatulistiwa.
“Hari ini, saya hadir dalam rapat koordinasi infrastruktur internasional 2025 ini. Mudah – mudahan dengan kegiatan ini kami dapat memperoleh informasi dan pengetahuan yang lebih luas terkait infrastruktur secara nasional dan internasional di indonesia. Ini adalah ilmu, bagaimana mudah – mudahan kita bisa mengembangkan infrastruktur di daerah kita masing. Semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita, Kalimantan Barat”, singkatnya.
Seluruh agenda konferensi akan dikemas dalam sesi pleno, diskusi panel tematik, dan pameran proyek serta inisiatif dari berbagai kementerian/lembaga, pemerintah daerah, BUMN, mitra swasta, dan komunitas internasional.(adpim)
Komentar Terbaru