PONTIANAK – Memasuki pertengahan tahun 2025, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat tetap berkomitmen menjaga stabilitas harga dan mengendalikan inflasi, umumnya harga barang-barang sembako yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat.
“Berdasarkan hasil rilis BPS bulan lalu, yaitu Kalimantan Barat mengalami inflasi sebesar 0,95 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya (1,23 persen),” ungkap Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Barat (Sekda Prov. Kalbar), dr. Harisson, M.Kes., saat menyampaikan sambutan pada agenda Rilis BPS Kalbar Bulan Juni 2025 di Ruang Data Analisis Kantor Gubernur Kalbar, Senin (2/6/2025).
Ia juga mengungkapkan salah satu indikator penting lainnya adalah Nilai Tukar Petani (NTP). Perbandingan antara harga hasil produksi yang diterima petani lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan biaya produksi dan konsumsi rumah tangga petani tersebut.
“Berdasarkan rilis bulan lalu, Nilai NTP April 2024 Provinsi Kalimantan Barat sebesar 170,81. Nilai tersebut sedikit turun dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Hal ini perlu menjadi perhatian dalam upaya peningkatan kesejahteraan petani dan tentunya akan membantu pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” tutup Sekda.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalbar, Muh Saichudin, S.Si., M.Si., menyampaikan bahwa angka inflasi Kalbar (y-on-y) pada Mei 2025 sebesar 0,59 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,37.
“Tingkat deflasi Provinsi Kalimantan Barat month to month (m-to-m) Mei 2025 sebesar 0,45 persen dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Mei 2025 sebesar 0,51 persen,” ungkapnya.
Kepala BPS Kalbar menyampaikan terkait perkembangan harga berbagai komoditas pada Mei 2025, yang secara umum menunjukkan adanya kenaikan.
“Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Kalimantan Barat di 5 kabupaten/kota, pada Mei 2025 terjadi inflasi y-on-y sebesar 0,59 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,74 pada Mei 2024 menjadi 107,37 pada Mei 2025. Tingkat deflasi m-to-m sebesar 0,45 persen dan tingkat inflasi y-to-d sebesar 0,51 persen,” tutupnya.(wnd/nzr)
Komentar Terbaru